Rabu, 29 Desember 2010

BAB V METODE RISET

BAB V

Kesimpulan
1. Ada pengaruh yang signifikan dari motivasi, persepsi, sikap dan pembelajaran konsumen terhadap keputusan pembelian pada suatu produk makanan.
2. Terdapat pengaruh signifikan dari keandalan dan empati pada kepuasan konsumen.

BAB IV METODE RISET

BAB IV

Hasil dan Pembahasan

Tampak pada tabel yang ada pada bab tiga yaitu tabel regresi bahwa koefisien determinasi (Adj.R2) sebesar 0,428 yang berarti bahwa 42,8% variabelitas varibel keputusan pembelian dapat diterangkan oleh variabel bebas atau prediktornya yaitu motivasi, persepsi, sikap, dan pembelajaran, sedangkan sumbangan dari variabel lain sebesar 57,2%, misalnya dari faktor pribadi yang meliputi gaya hidup dan kepribadian atau faktor sosial yang meliputi peran, status, dan sebagainya.
Sedangkan koefisien korelasi berganda (R) sebesar 0,663 dapat diartikan bahwa antara variabel motivasi, persepsi, sikap dan pembelajaran konsumen secara signifikan mempunyai hubungan yang positif terhadap keputusan pembelian dengan Standart Error of Estimate (SEE) adalah 1,438. Dimana makin kecil SEE akan membuat model persamaan semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen.
Suatu data dapat dikatakan berpengaruh signifikan, apabila nilai t-hitung dengan signifkan 5%. Berikut adalah hasil yang dapat diperoleh.
• Pada variabel (X1) yaitu motivasi diperoleh t-hitung sebesar 2.106 lebih besar dari nilai t-tabelnya 1.972. Yang artinya pada variabel motivasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli.
• Pada variabel (X2) yaitu persepsi mempunyai t-hitung sebesar 5.675 lebih besar dari nilai t-tabelnya 1.972. Yang artinya variabel persepsi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan untuk membeli.\
• Pada variabel (X3) yaitu sikap mempunyai t-hitung sebesar 3.917 labih besar dari nilai t-tabelnya 1.972 Yang artinya pada variabel sikap juga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen untuk membeli.
• Pada variabel (X4) yaitu pembelajaran mempunyai t-hitung sebesar 2.981 lebih besar dari nilai t-tabelnya 1.972. Yang artinya pada variabel pembelajaran pun mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli.41

Sedangkan hasil perhitungan pada tabel 2 yang terdapat pada bab tiga dengan analisis jalur dapat diketahui bahwa yang mempunyai pengaruh signifikan pada kualitas pelayanan adalah variabel keandalan dan variabel empati karena mempunyai nilai p < 0.05. Pada kolom p terlihat angka (0.002, 0.001) di bawah angka 0.05. Hal ini menunjukkan pada tingkat signifikansi 5% variabel keandalan dan empati berpengaruh signifikan pada kualitas pelayanan. Kualitas pelayanan mempunyai pengaruh signifikan pada kepuasan konsumen., karena mempunyai nilai p < 0.05. Pada kolom p, terlihat nilai p adalah ***. Hal ini menunjukkan angka p adalah 0.000, yang jauh di bawah 0.05. karena itu Ho ditolak, atau pada pengujian nilai estimate kualitas dengan kepuasan dapat dikatakan memang ada pengaruh yang nyata diantara keduanya.
Dan suatu data juga dapat dikatakan mempunyai pengaruh yang signifikan apabila nilai p lebih kecil dari 0.05 Berikut adalah hasil yang dapat diperoleh.
• Pada variabel (X1) yaitu kualitas pelayanan mempunyai nilai p sebesar 0.00 lebih kecil dari 0.05 yang artinya variabel kualitas pelayanan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen.
• Pada variabel (X2) yaitu keandalan mempunyai nipali p sebesar 0.002 lebih kecil dari 0.05 yang artinya pada variabel keandalan mempunyai pengaruh yang signifikan tehadap kepuasan konsumen.
• Pada variabel (X3) yaitu ketanggapan mempunyai nilai p sebesar 0.159lebih besar dari 0.05 yang artinya pada varibel ketanggapan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen.
• Pada variabel (X4) yaitu keyakinan mempunyai nilai p sebesar 0.192 lebih besar dari 0.05. yang artinya pada variabel keyakinan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kosumen.
• Pada variabel (X5) yaitu empati diperoleh nilai p sebesar 0.001 lebih kecil dari 0.05. yang artinya pada variabel empati terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen
• Pada variabel (X6) yaitu keberwujudan diperoleh nilai p sebesar 0.056 lebih besar dari 0.05 yang artinya pada variabel keberwujudan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen.

Selasa, 23 November 2010

BAB III Metode Riset

BAB III

Metodologi
Dalam melakukan penelitian ini data yang diperoleh adalah melalui studi lapangan., dengan data primer. Yaitu dengan memberikan quisioner atau pertanyaan-pertanyaan kepada 100 responden.
Dengan objeknya adalah mahasiswa, pelajar, dan kalangan pekerja yang terdapat pada wilayah tersebut.
Dalam penelitian ini pun pengambilan sampel, menggunakan jenis sampel random karena dengan menggunakan jenis ini kita dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

Variabel yang digunakan
Pada penelitian ini variabel yang digunakan adalah dengan menggunakan varibel bebas (X) dan Varibel terikat (Y). yang mana dengan menggunakan jenis variabel ini kita dapat memgetahui apakah pada vaeriabel bebas terdapat pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikatnya.
• Variabel yang dapat dijadikan variabel bebas
- Motivasi (X1)
- Persepsi (X2)\
- Sikap (X3)
- Pembelajaran (X4)
Variabel terikat (Y) keputusan membeli
Y = X1+X2+X3+X4
Keputusan membeli = motivasi+persepsi+sikap+pembelajaran
• Variabel yang dapat dijadikan variabel bebas
- Kualitas pelayanan (X1)
- Keandalan (X2)
- Ketanggapan (X3)
- Keyakinan (X4)
- Empati (X5)
- Keberwujudan (X6)
Variabel terikat (Y) kepuasan konsumen
Y = X1+X2+X3+X4+X5+X6
Kepuasan konsumen = kualitas pelayanan+keandalan+ketanggapan+keyakinan
+empati+keberwujudan

Model penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, menggunakan model peneltian regresi linear. Yang mana kita dapat mengetahui hubungan antara variabel bebas dan variabel terikatnya. Berikut adalah bentuk bagan atau hasil dari regresi linear :
Tabel Regresi 1
Variabel Uji F Uji T R Adj R
F hitung F
tabel F
Sig T hitung T tabel t Sig.



38.231


2.650


0.000


1.972


0.663


0.428
Motivasi 2.106 0.036
Persepsi 5.675 0.000
Sikap 3.917 0.000
Pembelajaran 2.981 0.003

Dapat dikatakan bahwa setiap variabel mempunyai pengaruh yang signifikan apabila t-hitung lebih besar dari nilai t-tabelnya. Dan dapat dilihat bahwa pada masing-masing variabel mempunyai nilai t-hitung (2.106, 5.675, 3.917, 2.981) lebih besar dari nilai t-tabelnya sebesar 1.972 yang artinya ke empat variabel (motivasi, persepsi, sikap, pembelajaran) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli.

Tabel 2
Estimate p
Kualitas pelayanan .937 .000
Keandalan .277 .002
Ketanggapan -.113 .159
Keyakinan .115 .192
Empati .235 .001
keberwujudan .131 .056

Dapat dikatakan bahwa variabel mempunyai pengaruh yang signifikan apabila nilai p lebeih kcil dari 0.05. dan variabel yang mempunyai nilai p lebih kecil dari 0.05 adalah kualitas pelayanan = 0.000, keandalan = 0.002, dan empati = 0.001 yang artinya bahwa ke tiga vaariabel tersebut mempunyai pengaruh yamg signifikan terhadap kepuasan konsumen.

BAB II Metode Riset

BAB II

Landasan teori

Menurut Kotler (2002) dalam meningkatkan persaingan masing-masing perusahaan harus dapat memenangkan persaingan tersebut dengan menampilkan produk yang terbaik dan dapat memenuhi selera konsumen yang selalu berkembang dan berubah-ubah.
Kotler (1997), kepuasan konsumen adalah perasaaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (hasil) sesuatu produk dengan harapannya.
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang (responden) terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Sugiyono, 2004).

Variabel yang dapat digunakan
1. Variabel yang dapat dijadikan variabel bebas
- Motivasi (X1)
- Persepsi (X2)\
- Sikap (X3)
- Pembelajaran (X4)
Variabel terikat (Y) keputusan membeli
Y = X1+X2+X3+X4
Keputusan membeli = motivasi+persepsi+sikap+pembelajaran
2. Variabel yang dapat dijadikan variabel bebas
- Kualitas pelayanan (X1)
- Keandalan (X2)
- Ketanggapan (X3)
- Keyakinan (X4)
- Empati (X5)
- Keberwujudan (X6)
Variabel terikat (Y) kepuasan konsumen
Y = X1+X2+X3+X4+X5+X6
Kepuasan konsumen = kualitas pelayanan+keandalan+ketanggapan+keyakinan
+empati+keberwujudan

Hipotesis
Suatu data dapat dikatakan berpengaruh signifikan, apabila nilai t-hitung dengan signifkan 5%. Berikut adalah hasil yang dapat diperoleh.
• Pada variabel (X1) yaitu motivasi diperoleh t-hitung sebesar 2.106 lebih besar dari nilai t-tabelnya 1.972. Yang artinya pada variabel motivasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli.
• Pada variabel (X2) yaitu persepsi mempunyai t-hitung sebesar 5.675 lebih besar dari nilai t-tabelnya 1.972. Yang artinya variabel persepsi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan untuk membeli.\
• Pada variabel (X3) yaitu sikap mempunyai t-hitung sebesar 3.917 labih besar dari nilai t-tabelnya 1.972 Yang artinya pada variabel sikap juga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen untuk membeli.
• Pada variabel (X4) yaitu pembelajaran mempunyai t-hitung sebesar 2.981 lebih besar dari nilai t-tabelnya 1.972. Yang artinya pada variabel pembelajaran pun mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli.41
Dan suatu data juga dapat dikatakan mempunyai pengaruh yang signifikan apabila nilai p lebih kecil dari 0.05 Berikut adalah hasil yang dapat diperoleh.
• Pada variabel (X1) yaitu kualitas pelayanan mempunyai nilai p sebesar 0.00 lebih kecil dari 0.05 yang artinya variabel kualitas pelayanan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen.
• Pada variabel (X2) yaitu keandalan mempunyai nipali p sebesar 0.002 lebih kecil dari 0.05 yang artinya pada variabel keandalan mempunyai pengaruh yang signifikan tehadap kepuasan konsumen.
• Pada variabel (X3) yaitu ketanggapan mempunyai nilai p sebesar 0.159lebih besar dari 0.05 yang artinya pada varibel ketanggapan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen.
• Pada variabel (X4) yaitu keyakinan mempunyai nilai p sebesar 0.192 lebih besar dari 0.05. yang artinya pada variabel keyakinan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kosumen.
• Pada variabel (X5) yaitu empati diperoleh nilai p sebesar 0.001 lebih kecil dari 0.05. yang artinya pada variabel empati terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen
• Pada variabel (X6) yaitu keberwujudan diperoleh nilai p sebesar 0.056 lebih besar dari 0.05 yang artinya pada variabel keberwujudan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen.

Kamis, 18 November 2010

BAB 1 Metode Riset

BAB I
PENGARUH-PENGARUH YANG DIMILIKI OLEH PRODUK MAKANAN DAN MINUMAN


Latar belakang
Dari ke-tiga jurnal yang sudah dibuat sebelumnya bahwa dengan munculnya inovasi-inovasi yang baru, kita dapat mendirikan suatu usaha. Dengan konsep pemasaran yang menarik pun merupakan salah satu cara kita dalam menghadapi suatu persaingan yang semakin ketat. Hal tersebut dapat dilihat dengan adanya berbagai macam selera yang dimilki oleh para konsumen. Selera itu dapat dilihat dari sisi kualitas produk, pelayanan, kepuasan, motivasi, persepsi, sikap dan pembelajaran. Yang mana dari setiap selera yang dimiliki oleh setiap konsumen dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli suatu produk makanan dan minuman serta loyalitas mereka terhadap produk makanan dan minuman tersebut.

Rumusan masalah
1. Apakah pengaruh-pengaruh (motivasi, persepsi, sikap, pembelajaran) dapat memberikan hasil yang signifikan terhadap keputusan konsumen untuk membeli suatu produk minuman.
2. Apakah pengaruh-pengaruh (kualitas produk, kepuasan konsumen) dapat memberikan hasil yang signifikan terhadap loyalitas konsumen terhadap produk makanan.
3. Apakah pengaruk kualitas pelayanan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen.


Tujuan penelitian
1. Untuk menganalisis pengaruh-pengaruh ( motivasi, persepsi, sikap, pembelajaran ) terhadap keputusan konsumen dalam membeli suatu produk makanan atau minuman.
2. Untuk mengetahui apakah pengaruh (kualitas produk, pelayanan) terhadap loyalitas konsumen pada suatu produk makanan atau minuman.
3. Untuk mengetahui apakah pengaruh Kualitas pelayanan, Keandalan, Ketanggapan, Keyakinan, Empati, Keberwwujudan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen.

Kerangka pemikiran
Dari ke-tiga review jurnal yang sudah dibuat bahwa penelitian yang dilakukan dapat diklasifikasikan sebagai penelitian deskriptif. Dengan menggunakan data primer dalam penarikan sampel, dan data yang dikumpulkan melalui quisioner yang disebarkan kepada 100 responden.

Sabtu, 09 Oktober 2010

PASAR DAN PERILAKU PASAR KONSUMEN

PASAR DAN PERILAKU PASAR KONSUMEN

Pendahuluan
Pasar secara umum sering dilkenal dendan tempat pertemuan antara pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi jual beli. Sedangkan pasar dalam arti pamasaran adalah kelopmpok individual (perorangan maupun organisasi) yang mempunyai permintaan terhadap barang tertentu, berdaya beli, dan berniat merealisasikan (mewujudkan) pembelian tersebut.
Secara keseluruhan, perilaku pasar bersifat heterogen (beraneka ragam). Sebagian pasar berprilaku tertentu sedang bagian pasar yang lain berprilaku lain pula. Pemasar mamerlukan kelompok-kelompok pasar yang berprilaku lebih seragam.
Tujuan dari pemasaran itu sendiri adalah memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggan sasaran. Namun “mengenal pelanggan” tidaklah mudah.para pelanngan mungkin saja menyatakan kebutuhan dan keinginan mereka sedemikian rupa tetapi bertindak sebaliknya. Mereka mungkin tidak memahami motivasi mereka yang lebih dalam. Mereka mungkin bereaksi terhadap pengaruh-pengaruh yang mengubah pikiran mereka pada menit-menit terakhir.
Meskipun demikian, para pemasar harus mempelajari keinginan, persepsi, dan perilaku berbelanja serta perilaku pembelian pelanggan sasaran mereka.

Model perilaku konsumen
Pada masa-masa yang lalu, para pemasar dapat memahami para konsumen melalui pengalaman penjualan sehari-hari kepada mereka. Namun pertumbuhan dalam ukuran perusahaan dan pasar telah menjauhkan banyak manager pemasaran dari kontak langsung dengan para pelanggan. Para manajer harus semakin tergantung kepada riset konsumen untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan kunci berikut tentang setiap pasar.

Siapa yang membentuk pasar? Penduduk (Occupants)
Apa yang dibeli pasar? Objek (Objects)
Mengapa pasar membeli? Tujuan (Objectives)
Siapa yang ikut serta dalam pembelian? Organisasi (Organizations)
Bagaimana pasar membeli? Operasi (Operations)
Kapan pasar membeli? Peristiwa (Occasions)
Di mana pasar membeli? Tempat penjualan (Outlets)








Gambar 7-1 Model Perlaku Pembeli

Titik tolak memahami pembeli adalah model rangsangan-tanggapan (stimulus-response model) seperti yang diperlihatkan pada gambar 7-1. Rangsangan pemasaran dan lingkungan masuk ke dalam kesadaran pembeli. Karakteristik dan proses pengambilan keputusan pembeli menghasilkan keputusan pembeli tertentu.

FAKTOR-FAKTOR UTAMA YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PEMBELIAN
Pengambil kepetusan (untuk membeli atau tidak membeli) seseorang dipengaruhi oleh factor personal dan sosialnya. Factor personal meliputi motivasi, persepsi, pemahaman, kepercayaan, sikap, dan kepribadian seseorang.
Kehidupan personal seseorang dipengaruihi oleh lingkungan sosialnya. Misalnya, motivasi seseorang membeli baju bermerk terkenal sebenarnya adalah Karena untuk dapat diterima dalam kelompok kalangan masyarakat tertentu. Factor social tersebut meliputi aspek kultur, subkultur, kelas social, kelompok referensi, keluarga, serta peran dan status seseorang dalam kehidupan kelompok.

FAKTOR PERSONAL
MOTIVASI
Motivasi adalah dorongan (drive) internal untuk melakukan tindakan sesuatu sebagai usaha pemenuhan kebutuhan (needs). Manusia perlu memenuhi kebutuhan-kebutuhan:

a. Fisik : Lapar. Haus, seks, aktivitas, istirahat, santai, olahraga.
b. Psikis : kasih saying, tanggung jawab, kebebasan, dominasi, power, ekspresi diri, kebanggan, jati diri,
c. Hasrat : penerimaan, respek, kenikmatan, kepuasan, variasi, sosialisasi,
pengembangan.
Di samping itu, manusia juga perlu menghindari dari:
d. Perasaan : kecemasan, kepedihan, tekanan depresi, kehilangan, kesedihan,ketakutan.

Dalam Motivasi terdapat 3 teori terkenal tentang motivasi manusia. Yaitu :
Teori motivasi Freud
Freud mengasumsikan bahwa kekuatan psikologis rill yang membentuk perilaku seseoarang sebagian besar bersifat di bawah sadar.

Teori motivasi maslow
Abraham Maslow berusaha menjelaskan mengapa orang mendorong oleh kebutuhan-kebutuhan tertentu pada waktu tertentu. Mengapa seseorang menghabiskan sejumlah waktu dan tenaga untuk keamanan pribadi, sementara yang lain untuk mendapatkan penghargaan dari orang lain? Jawaban maslow adalah bahwa kebutuhan manusia tersusun dalam sebuah hierarki, dari yang paling mendesak sampai yang paling tidsak mendesak.

Teori motivasi herzberg
Herzberg telah mengembangkan teori “dua factor”, yang membedakan antara factor yang menyebabkan ketidakpuasan dan factor yang menyebabkan kepuasan.
PERSEPSI
Persepsi adalah proses pemilihan, pengorganisasian, dan pergantian informasi berdasarkan pengalaman pribadi.
Seseorang melihat suatu objek atau persoalan yang dihadapinya tidaklah sama satu dengan yang lain. Perbedaan tersebut terjadi karena persepsi seseorang tidaklah selalu sama. untuk objek atau persoalan yang sama, apabila dipandang dari sudut pandang yang berbeda akan memberikan interpretasi yang berbeda. Demikian persepsi. Perbedaan proses interpretasi seseorang terutama dipengaruhi oleh kadar dan proses pengalaman seseorang.
Persepsi seorang dapat berbeda dengan orang lain karena adanya subproses selektif terhadap objek yang menjadi stimulan masukaanya. Subproses selektif meliputi
a. Eksposur selektif
Hanya stimuli yang terekspose secara menarik akan mendapat perhatian seseoarng.
b. Atensi selektif
Stimuli akan memperoleh perhatian (atau sebaliknya distorsi) apabila terdapat kesesuaian dengan kepercayaanya.
c. Retensi selektif
Seseorang akan hanya mengingat stimulus apabila berkehendak untuk mengingatn

PENGETAHUAN
Ketika orang bertindak, mereka belajar. Pengetahuan menggambarkan perubahan dalam perilaku individu tertentu yang berasal dari pengalaman.
Ahli teori pengetahuan menyatakan bahwa pengetahuan seseorang diperoleh dari keterkaitan dan interaksi antara dorongan (drives), stimuli, (cues), respon, dan penguatan (reinforcement).

SIKAP
Melalui bertindak dan belajar, orang-orang memperoleh keyakinan dan sikap, kedua factor ini kemudian mempengaruhi perilaku pembelian mereka.
Keyakinan adalah pikiran deskriptif yang dianut seseorang mengenai suatu hal. Sikap adalah penilaian relatif seseorang suatu objek atau pemikiran tertentu secara konsisten . keputusan membeli merupakan konsekuensi dari sikap seseorang. Meskipun dapat dipengaruhi oleh factor lingkungan, sikap merupakan penilaian yang sangat subjektif. Sikap seseorang akan membentuk pola perilaku (menerima atau menolak) yang seringkali sulit untuk dirubah. Meskipun demikian, pemasar perlu melakukan usaha membentuk sikap konsumen agar tidak menolak produk maupun perusahaan.

FAKTOR SOSIAL
KEPRIBADIAN
Adalah karakteristik psikologis yang relatif konsisten terhadap respons akhir suatu objek di lingkungannya.



PERAN DAN STATUS
Peran adalah kegiatan-kegiatan seseorang untuk menyatakan keberadaan atau yang diharapkan pada dirinya dalam lingkungannya. Status adalah penghargaan umum kelompok atau masyarakat terhadap seseorang.

KELUARGA
Keluarga adalah kelompok terkecil dalam masyarakat yang meliputi orang-tua dan anak-anaknya. Keluarga merupakan kelompok yang paling langsung mempengaruhi perilaku seseorang.

KELAS SOSIAL
Kelas social adalah tingkatan dari struktur kelas masyarakat yang berjenjang dan relatif permanen dalam persamaan nilai, minat, dan perilaku.

SUB-KULTUR
Sub-kultur adalah kelompok mesyarakat yang mempunyai kebersamaan system nilai berdasarkan kesamaan situasi dan pengalaman hidupnya.

KULTUR
Kultur adalah sisitem nilai, persepsi, kebutuhan, dan perilaku yang dipahami oleh setiap anggota masyarakat melalui keluarga atau kelompok penting lainnya

KESIMPULANNYA
Factor-faktor personal dan social sangat mempengaruhi perilaku pembelian konsumen, dalam mangambil keputusan membeli atau tidaknya membeli suatu produk, dan menerima atau menolaknya suatu perusahaan yang memproduksinya.

PUSTAKA
Kotler, Philip,Principles of Marketing, Prentice Hall, Fifth edition, 1991
Ryan, William T., Principles of Marketing, Dow Jones-Irwin, 1980
SERI DIKTAT UNIVERSITAS GUNADARMA
Simon & Schuster (asia) Pte.Ltd. Prentice Hall.

Senin, 27 September 2010

PELAYANAN, KEPUASAN, DAN ANGGAPAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK SUATU MAKANAN

TEMA : MUTU PADA PRODUK SUATU MAKANAN

PENGARANG
1. Agyl Satrio Hutomo
2. Mashadi
3. 1Etty Roswitha Ariyani

PELAYANAN, KEPUASAN, DAN ANGGAPAN KONSUMEN TERHADAP PRODUK SUATU MAKANAN

PENDAHULUAN
Melihat kondisi sekarang ini yaitu zaman yang penuh dengan persaingan yang ketat baik dalam dunia kerja, usaha, perdagangan, maupun pemasaran yang sedemikian rupa bentuknya. Kita sebagai penerus bangsa harus mempunyai ide-ide yang kreatif, inovasi-inovasi yang dapat dikembangkan untuk dapat mempertahankan usaha yang kita punya.
Dalam hal ini dalam mendirikan suatu usaha atau perusahaan tidaklah mudah. Karena ada saja masalah-masalah yang muncul baik dalam perusahaan maupun dari luar perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus dapat mengambil keputusan yang baik dalam menghadapi suatu permasalahan yang di hadapi.
Pada dasarnya setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk menjual produk-produknya dengan berbagai strategi yang dimilikinya. Misalnya saja dalam hal penjualan, pemasarannya, kualitas, pelayanan yang dapat diterapkan suatu perusahaan dengan cara yang berbeda.
Dan di dalam masyarakat yang modern ini dengan aktivitas yang padat. Khususnya pada daerah perumahan, perkantoran, dan sekolah. Kita harus bisa memutar otak untuk memikirkan usaha apa yang harus kita jalani.
Hal ini kita bisa mengambil usaha dalam produk makanan, misalnya saja mendirikan rumah makan dengan wisata kuliner yang beragam dan mempunyai nama yang unik. Mobilitas kegiatan ini berdampak pada semakin banyak masyarakat melakukan aktivitasnya di luar rumah. Khususnya pada kalangan pelajar, karyawan, dan mahasiswa. Yang mana sebagian besar dari mereka lebih suka mencari jenis makanan yang enak, murah dan citra yang bagus, misalnya dalam kualitas produk dan pelayanan yang dimiliki rumah makan sehingga tercipta kepuasan dalam diri konsumen.
Hal ini disesuaikan dengan kelompok masyarakat dengan ekonomi yang cukup, cenderung memilih jenis makanan ringan yang murah sesuai dengan kondisi keuangan mereka. Selain itu banyak sekali jenis ukm makanan yang ditawarkan dan beraneka ragam jumlahnya, serta mengakibatkan timbulnya daya beli terhadap jenis makanan tersebut.
Demikian juga dalam mengambil keputusan mengenai alternative pilihan jenis usaha makanan ringan, para pemilik modal akan mempertimbangkan berbagai faktor dalam menjalankan usahanya. Faktor tersebut diantaranya meliputi kualitas produk, pelayanan, kepuasan konsumen dalam memberikan kepuasan tersendiri terhadap pembeli. Sehingga dapat menghasilkan informasi yang di dapat dari para konsumen.

Masalah Penelitian

1. Apakah kualitas yang dimiliki mempunyai pengaruh positif terhadap minat pelanggan.
2. Apakah kualitas produk, kepuasan konsumen secara bersama mempunyai pengaruh yang berarti terhadap minat pelanggan.
3. Apakah pelayanan yang dimiliki dapat memberikan informasi yang baik bagi pelanggan.
4. Apakah anggapan konsumen mempunyai pengaruh positif terhadap minat pelanggan

TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk menganalisis tentang pengaruh kualitas produk terhadap minat pelanggan
2. Untuk menganalisis pengaruh kualitas produk, dan kepuasan konsumen secara bersama-sama terhadap pelanggan.
3. Untuk menganalisis pelayanan yang dimilika terhadap minat pelanggan.
4. Untuk menganalisis suatu anggapan konsumen terhadap suatu produk.

LATAR BELAKANG

Konsumen merupakan aset yang tidak bisa ternilai bagi sebuah usaha produk atau jasa. Hal ini disebabkan adanya konsumen sebagai pihak yang membutuhkan produk atau jasa yang ditawarkan oleh jenis usaha makanan tersebut, agar produknya disenangi oleh konsumen maka produk yang dihasilkan harus dibuat menarik dalam pengemasannya. Dan haarus mempunyai pelayanan yang baik pula dalam suatu produk . sehingga menghasilkan informasi yang efektif bagi pelanngan.
Kotler (1997), kepuasan konsumen adalah perasaaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (hasil) sesuatu produk dengan harapannya. Dalam persaingan yang semakin ketat diantara usaha makanan saat ini. Khususnya makanan ringan, maka peningkatan kepuasan konsumen menjadi prioritas utama dimana kualitas produk dan kepuasan produk harus diperhatikan guna tercapainya laba usaha yang meningkat dan minat kosumen yang tinggi.
Atas dasar uraian tersebut menggambarkan bahwa kualitas produk, pelayanan, kepuasan konsumen merupakan faktor utama yang dapat mempengaruhi terciptanya minat konsumen terhadap suatu produk dengan informasi yang akurat.

KEPUASAN KO






METODE PENELITIAN

1. Teknik Penarikan Sampel
Metode penarikan sampel dalam penelitian ini adalah dengan metode simple random sampling, yaitu teknik sampling dimana peneliti mempunyai pilihan pribadi dalam memilih individu yang akan menjadi anggota sampel.
2. Besaran Sampel
Besaran sampel merupakan banyaknya individu, subjek atau elemen dari populasi yang diambil sebagai sampel. Berikut ini rumus yang dapat digunakan untuk mengetahui jumlah
sampel minimal untuk sebuah penelitian
Rumus untuk mengetahui jika ukuran populasinya besar, artinya ukuran sample yang akan diperoleh besarnya kurang dari 5% populasi (Subyantoro dan Sulistiyono, 1998). Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
n = Z² _ / 2_ ( 1 – _ )
€²
Nilai € terbesar jika € = _ (1 – _) adalah 0,5 (1 – 0,5) = 0,25
KUALITAS
PRODUK (X1)
KEPUASAN
KONSUMEN (X2)
LOYALITAS
PELANGGAN (Y)
Nilai level of significance pada confidence level 95% adalah 1% dan kemungkinan kesalahan sampel (sample error ) ditetapkan 10%, maka nilai n adalah:
n = Z² _ / 2_ ( 1 – _ )
€²
n = Z² _ / 2_ ( 0,25 )
€²
n = Z² _ / 2
4 €²
n = 1,96 ²
4 ( 0,10 )²
n = 96,04
Sehingga mengacu pada rumus di atas maka sampel minimal pada penelitian ini adalah 96 responden.
b. Besarnya sampel minimum untuk penelitian deskriptif adalah sebanyak 100 responden.
Berdasarkan pertimbangan rumus dan pendapat di atas, maka ditetapkan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 100 responden.

Variabel Penelitian

Variabel adalah suatu konsep yang mempunyai variasi nilai dengan klasifikasi tertentu dan dapat pula diartikan segala sesuatu yang akan dijadikan obyek pengamatan penelitian. Sugiyono (2003:32) menyatakan bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut dari obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini variabel yang akan diteliti adalah variabel bebas/independen (X) yaitu variabel yang menjadi sebab terjadinya/terpengaruhnya variabel dependen (Umar, 2002:129) dan variabel terikat/dependen (Y) yaitu variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel independen (Umar, 2002:45). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah keandalan, ketanggapan, keyakinan, empati, keberwujudan, kualitas pelayanan dan variabel terikatnya adalah Kepuasan konsumen.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari pernyataan di atas kita harus mengetahui terlebih dahulu data yang kita perloleh. Sehingga tidak sembarang data kita masukan kedalam pembahasan ini. Agar menjadi pembanding dan dapat kita menggunakan rumus yang ada.

KESIMPULAN

1. Kualitas produk akan mempunyai pengaruh positif jika data yang kita ambil sesuai dengan produk yang kita hasilkan
2. Pelayanan konsumen akan mempunyai pengaruh postif jika data yang diperoleh sesuai dengan tanggapan pelanggan.
3. Kualitas produk dan kepuasan pelanggan akan terjadi secara bersama jika ada suatu respon dari pelanngan

SARAN
1. Jika kita ingin mendirikan suatu usaha harus memikirkan factor-faktor apa saja yang menjadi hal utamanya
2. Kualitas, pelayanan, konsumen merupakan hal yang paling penting dalam mendirikan usaha.

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA PRODUK MAKANAN TELA KREZZ CABANG BEKASI

TEMA : MUTU PADA PRODUK MAKANAN.

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN
TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN PADA PRODUK MAKANAN
TELA KREZZ CABANG BEKASI

Agyl Satrio Hutomo


PENDAHULUAN

Di era globalisasi ini dunia usaha sudah berkembang dengan pesat, hal tersebut dikarenakan adanya ide-ide kreatif dan inovasi-inovasi yang cemerlang yang sebagian dimiliki oleh masyarakat kita. Dengan ide-ide tersebut konsep pemasaran pun makin maju dan berkembang seiring waktu yang semakin modern. Dan pemasaran yang digunakan sekarang, lebih difokuskan pada kebutuhan konsumen dan kepuasan konsumen. Hal ini seperti kualitas produk, fasilitas produk, pelayanan yang ditawarkan. Walaupun pada dasarnya tujuan dari setiap perusahaan adalah untuk mencari keuntungan. Tetapi dari keuntungan yang diperoleh perusahaan diharapkan bisa dirasakan pula pihak konsumen.
Yang mana umumnya kebanyakan dari masyarakat kita ditandai dengan aktivitas yang tinggi. Hal ini ditandai dari sebagian mereka lebih banyak mengahabiskan waktunya di luar rumah hanya untuk mencari jenis makanan. Seperti dikalangan pelajar, mahasiswa, dan karyawan. Yang mana mereka lebih menyukai jenis makanan yang mempunyai rasa enak dengan harga yang terjangkau, unik, dan kualitas yang baik.
Hal ini dapat disesuaikan dengan kelompok masyarakat dengan ekonomi yang cukup. Yang mana orang kita lebih menyukai banyak makanan dengan harga yang murah sesuai dengan keuangan mereka.
Bekasi merupakan salah satu daerah yang mempunyai banyak sekali jenis usaha makanan kemasan, salah satunya adalah jenis makanan Tela Krezz yang terbuat dari bahan baku singkong yang disajikan dengan kemasan yang menarik, sehingga mengundang selera konsumen untuk mencoba jenis makanan tersebut. Jenis usaha makanan ini di Bekasi sangat memberikan peluang bagi para pengusaha. Hal ini dapat dilihat dari semakin ketatnya persaingan dalam dunia bisnis usaha makanan ringan. Sebagai usaha yang bergerak dalam bidang jasa, maka tingkat kepuasan konsumen sangat berpengaruh terhadap laba usaha tersebut.
Demikian juga dalam mengambil keputusan dengan berbagai alternative. Pemilik usaha dapat mempertimbangkan factor-faktor yang ada. Faktor tersebut diantaranya meliputi kualitas produk dan kepuasan konsumen dalam memberikan kepuasan tersendiri terhadap pembeli.

Masalah Penelitian
1. Apakah pengaruh kualitas terhadap produk mempunyai dampak yang baik terhadap minat konsumen.
2. Apakah pengaruh kualitas yang ditawarkan dengan kemasan yang menarik mempunyai dampak yang baik terhadap minat konsumen
3. Apakah pengaruh kualitas produk dan kepuasan konsumen secara bersamaan dapat memberi arti terhadap minat konsumen.

TUJUAN PENELITIAN
1. Menganalisis pengaruh kualitas terhadap minat konsumen
2. Menganalisis pengaruh kemasan terhadap minat konsumen
3. menganalisis pengaruh kualitas dan kepuasan konsumen secara bersamaan.

METODE PENELITIAN

1. Teknik Penarikan Sampel
Metode penarikan sampel dalam penelitian ini adalah dengan metode simple random sampling, yaitu teknik sampling dimana peneliti mempunyai pilihan pribadi dalam memilih individu yang akan menjadi anggota sampel.
2. Besaran Sampel
Besaran sampel merupakan banyaknya individu, subjek atau elemen dari populasi yang diambil sebagai sampel. Berikut ini rumus yang dapat digunakan untuk mengetahui jumlah
sampel minimal untuk sebuah penelitian
Rumus untuk mengetahui jika ukuran populasinya besar, artinya ukuran sample yang akan diperoleh besarnya kurang dari 5% populasi (Subyantoro dan Sulistiyono, 1998). Adapun rumusnya adalah sebagai berikut:
n = Z² _ / 2_ ( 1 – _ )
€²
Nilai € terbesar jika € = _ (1 – _) adalah 0,5 (1 – 0,5) = 0,25
KUALITAS
PRODUK (X1)
KEPUASAN
KONSUMEN (X2)
LOYALITAS
PELANGGAN (Y)
Nilai level of significance pada confidence level 95% adalah 1% dan kemungkinan kesalahan sampel (sample error ) ditetapkan 10%, maka nilai n adalah:
n = Z² _ / 2_ ( 1 – _ )
€²
n = Z² _ / 2_ ( 0,25 )
€²
n = Z² _ / 2
4 €²
n = 1,96 ²
4 ( 0,10 )²
n = 96,04
Sehingga mengacu pada rumus di atas maka sampel minimal pada penelitian ini adalah 96 responden.
b. Besarnya sampel minimum untuk penelitian deskriptif adalah sebanyak 100 responden.
Berdasarkan pertimbangan rumus dan pendapat di atas, maka ditetapkan jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 100 responden.

HASIL
Dari pernyataan di atas kita harus mengetahui terlebih dahulu data yang kita perloleh. Sehingga tidak sembarang data kita masukan kedalam pembahasan ini. Agar menjadi pembanding dan dapat kita menggunakan rumus yang ada.

KESIMPULAN

1. Kualitas produk akan mempunyai pengaruh positif jika data yang kita ambil sesuai dengan produk yang kita hasilkan
2. Pelayanan konsumen akan mempunyai pengaruh postif jika data yang diperoleh sesuai dengan tanggapan pelanggan.
3. Kualitas produk dan kepuasan pelanggan akan terjadi secara bersama jika ada suatu respon dari pelanngan

SARAN
Jika kita sebagai pemilik modal mempunyai peluang untuk mendirikan usaha ada factor-faktor yang harus dipertimbangkan yaitu kualitas pada suatu produk makanan.





TEMA : MUTU PADA PRODUK MAKANAN.

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN RUMAH MAKAN

1Etty Roswitha Ariyani

PENDAHULUAN
Melihat kondisi sekarang ini dimana persaingan yang semakin ketat baik dalam pekerjaan, usaha, dan perdagangan. Kita harus mampu membaca situasi yang ada, serta dapat mengambil keputusan secara cepat dan tanggap.
Karena dalam mendirikan suatu perusahaan tidaklah mudah, ada saja masalah yang harus dihadapi pada suatu perusahaan tersebut. Masalah yang muncul bisa berasal dari dalam dan luar perusahaan.
Pada umumnya tujuan dari sebagian perusahaan adalah untuk mencapai keuntungan yang diharapkan. Dengan harapan produk-produk yang mereka tawarkan dapat laku di jual dan diminati oleh konsumen. Dengan memperhatikan kualitas yang ada dan pelayanan yang baik pula dirasakan para konsumennya. Kualitas yang diberikan oleh perusahaan ditandai dengan kinerja pelayanan yang baik sehinnga dapat menimbulkan kepuasan bagi para konsumennya.

LATAR BELAKANG MASALAH DAN TUJUAN
Masalah pelayanan sebenarnya bukanlah hal yang sulit dan rumit untuk dihadapi. Tetapi apabila tidak diperhatikan maka dapat menimbulkan hal-hal yang rawan karena hal ini bersifat sensitive. Sistem pelayanan perlu didukung oleh kualitas pelayanan, fasilitas yang memadai dan etika atau tata krama. Sedangkan tujuan memberikan pelayanan adalah untuk memberikan kepuasan kepada konsumen, sehingga berakibat dengan dihasilkannya nilai tambah bagi perusahaan. Kita ketahui bisnis Rumah Makan merupakan suatu bentuk usaha yang menawarkan pelayanan jasa, oleh sebab itu manajemen Rumah Makan harus mampu mengetahui kebutuhan serta keinginan yang mampu menciptakan kepuasan bagi konsumennya. Dalam hal ini peranan pemasaran jasa menjadi hal yang penting dalam memasarkan produk Rumah Makan. Ini diperketat dengan semakin tingginya persaingan pada industri Rumah Makan. Untuk dapat bersaing, salah satu strategi pemasaran yang diambil oleh usaha Rumah Makan adalah dengan membuat produk unggulan. Ini tentunya merupakan salah satu strategi yang memberikan keunggulan bagi usaha tersebut agar tetap bertahan.

METODE PENELITIAN
Objek Penelitian
Pada penelitian ini, objek penelitian adalah mahasiswa yang menjadi konsumen Rumah Makan di Bekasi. Rumah Makan yang dijadikan penelitian merupakan Rumah Makan umum, bukan Rumah Makan cepat saji.

Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian, metode yang digunakan adalah metode studi lapangan untuk mengambil data primer dengan menggunakan kuesioner yaitu cara melakukan pengumpulan data yang disajikan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan kepada responden terkait dengan pelayanan yang diterima sehingga responden dapat memberikan jawaban atas pertanyaan secara tertulis. Untuk memudahkan dalam menganalisis data, maka variabel-variabel yang digunakan diukur dengan mempergunakan model skala likert 5 tingkat dengan bentuk penilaian tertinggi 5 (lima) dan terendah 1 (satu).

HASIL
Dari pernyataan di atas kita harus mengetahui terlebih dahulu data yang kita perloleh. Sehingga tidak sembarang data kita masukan kedalam pembahasan ini. Agar menjadi pembanding dan dapat kita menggunakan rumus yang ada.

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan setelah dilakukan pengujian mengenai pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan konsumen Rumah Makan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :

1. Terdapat pengaruh signifikan dari keandalan dan empati pada kualitas pelayanan Rumah Makan.

2. Terdapat pengaruh signifikan dari kualitas pelayanan pada kepuasan konsumen Rumah Makan.

Dari kesimpulan di atas dapat dijelaskan bahwa kepuasan konsumen Rumah Makan sangat dipengaruhi oleh kualitas pelayanan terutama dari segi keandalan dan empati.
Saran
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa keandalan dan empati mempunyai pengaruh signifikan pada kualitas pelayanan, maka pihak Rumah Makan hendaknya lebih memperhatikan keandalan dan empati pada kualitas pelayanan untuk membawa image yang semakin baik bagi perusahan. Sedangkan untuk variabel ketanggapan dan keyakinan.










PENGARUH MOTIVASI, PERSEPSI, SIKAP DAN PEMBELAJARAN
KONSUMEN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
MINUMAN KEMASAN MEREK “TEH BOTOL SOSRO"
DI KAWASAN DEPOK

Mashadi
PENDAHULUAN
Dalam kompetisi global seperti dewasa ini, konsumen cenderung untuk mempunyai lebih banyak keinginan. Selera konsumen terhadap minuman dalam kemasan juga ikut berkembang. Minuman sekarang tidak sekedar memenuhi kebutuhan fisiologis semata, tapi telah berkembang jauh dengan munculnya minuman-minuman kemasan, seperti Coca-cola, Aqua, Teh Botoh Sosro, dan lain sebagainya adalah untuk memenuhi selera konsumen.
Pada masa-masa awal peluncurannya, Teh Botol Sosro tidak banyak dilirik oleh konsumen, tapi kemudian perlahan tapi pasti produk Teh Botol Sosro mulai mendapatkan tempat di hati konsumen Indonesia. Terlebih ketika slogan “Apapun makannya, minumnya Teh Botol Sosro” dimunculkan. Slogan ini tidak saja mengguncang sesama produk teh namun juga produk minuman secara keseluruhan. Keunikan dapat dilihat dari metode pemasaran The Botol Sosro adalah pada kekakuan dari produk itu sendiri. Semenjak diluncurkan pada tahun 1970, produk Teh Botol Sosro baik rasa, kemasan, logo maupun penampilan tidak mengalami perubahan sama sekali, bahkan ketika perusahaan multinational Pepsi dan Coca-cola masuk melalui produk teh Tekita dan Frestea, Sosro tetap tidak bergeming. Bertahannya produk minuman kemasan “Teh Botol Sosro" hingga saat ini, menunjukkan bahwa produk tersebut mempunyai keunikan tersendiri sehingga tetap diminati konsumen. Hal inilah yang memicu penulis ingin mengetahui apa yang memengaruhi konsumen The Botol Sosro tetap memutuskan membeli Teh Botol Sosro, yang terutama yang berasal dari
dalam diri konsumen itu sendiri ditengah banyaknya tawaran produk-produk baru dengan aneka rasa dan kemasan yang unik-unik. Faktor-faktor perilaku konsumen tersebutdiantaranya dapat diuraikan pada faktor psikologis, meliputi: motivasi, persepsi,pembelajaran dan sikap konsumen dalam melakukan pengambilan keputusan pembelian. Dengan semakin tingginya kebutuhan masyarakat terhadap minuman dalam kemasan dan
meningkatnya persaingan untuk merebut konsumen maka penulis tertarik untuk meneliti "Pengaruh Motivasi, Persepsi, Sikap dan Pembelajaran Konsumen terhadap Keputusan Pembelian minuman kemasan merek “Teh Botol Sosro" di kawasan Depok”. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut: Motivasi, persepsi, sikap dan pembelajaran konsumen dapat memberi pengaruh kepada konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian minuman kemasan merek “Teh Botol Sosro" di Kawasan Depok. Perbedaan antara pendapat dengan harapan konsumen dapat terjadi dalam pengambilan keputusan pembelian minuman kemasan merek “Teh Botol
Sosro" di Kawasan Depok. Tujuan penelitian yang diharapkan oleh peneliti adalah Mengetahui dan menganalisis pengaruh motivasi, persepsi, sikap dan pembelajaran konsumen terhadap keputusan pembelian dan mengetahui apakah terdapat perbedaan antara pendapat dengan harapankonsumen tentang keputusan pembelian minuman kemasan merek “Teh Botol Sosro” dikawasan Depok

METODE PENELITIAN
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah serta karakteristik obyek yang diteliti
dapat diklasifikasikan sebagai penelitian deskriptif. Penelitian ini berdasarkan fakta yang ada di masyarakat tentang keputusan pembelian minuman kemasan yaitu minuman kemasan merek Teh Botol Sosro di kawasan Depok. Jenis data yang digunakan adalah data interval, dinyatakan dalam angka mulai dari skala terkecil sampai dengan yang terbesar, selain itu mempunyai jarak yang sama antara angka yang satu dengan angka yang lainnya (1= sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = netral, 4 = setuju, 5 = sangat setuju). Sedangkan sumber data yang digunakan adalah bersifat primer. Data diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan kepada responden di Kawasan Depok
yang terdiri dari enam kecamatan yaitu Pancoran Mas, Beji, Sukmajaya, Cimanggis, Sawangan, dan Limo.
Identifikasi variabel
Variabel bebas ( Independent Variable), ada empat yaitu :
- Motivasi Konsumen (X1)
- Persepsi Konsumen (X2)
- Sikap Konsumen(X3)
- Pembelajaran Konsumen (X4)
Variabel terikat (Dependent Variable ) yaitu
- Keputusan Pembelian (Y)
Motivasi Konsumen : Adalah kekuatan penggerak dalam diri konsumen yang memaksa bertindak untuk memenuhi apa yang diinginkan atau dibutuhkan.
Persepsi Konsumen : Tanggapan konsumen terhadap keberadaan suatu obyek atau produk yang menjadi pilihannya. Sikap Konsumen : Penilaian evaluatif konsumen terhadap suatu obyek atau produk yang diminati Pembelajaran konsumen: Pembelajaran menunjukkan perilaku seseorang karena pengalaman. Pembelajaran terjadi melalui saling pengaruh antara dorongan, stimulan, cues, tanggapan dan penguatan. Keputusan Pembelian : Pilihan akhir yang dilakukan oleh konsumen dalam memenuhi keinginan atau kebutuhannya.

HASIL
Dari pernyataan di atas kita harus mengetahui terlebih dahulu data yang kita perloleh. Sehingga tidak sembarang data kita masukan kedalam pembahasan ini. Agar menjadi pembanding dan dapat kita menggunakan rumus yang ada