Selasa, 17 Mei 2011

RESENSI BAHASA INDONESIA 2

RESENSI (Bahasa Indonesia 2)
Nama : Wisda Apriana
Kelas : 3ea10
Npm : 11208294
Resensi adalah suatu tulisan atau ulasan mengenai nilai hasil sebuah hasil karya atau buku. Tujuannya adalah menunjukan kepada pembaca layak- tidaknya sebuah buku dibaca. Peresensi buku sastra harus dapat menyampaikan dua lapispenilaianatau pertimbangan, yakni nilai literer dan manfaat untuk hidup. Nilai literer terungkap dari kegiatannya yang disebut apresiasinya atas kebutuhab masyarakat. Peresensi dapat menyoroti bahan resensinya dari segi:
1. Isi, yang menyangkut kebenaran ide yang disampaikan pengarangnya
2. Bahasa
3. Bentuk (seperti ilustrasinya, jenis kertas, dan jenis huruf).
Daniel Samad dalam Dasar-Dasar Meresensi Buku mengungkapkan pada hakikatnya, langkah-langkah meresensi buku, baik yang berupa nonfiksi maupun fiksi sama, kalaupun ada perbedaan itu disebabkan materi yang membangunnya terlebih lagi buku-buku foksi yang memiliki unsure-unsur dan konvensi yang khas.
Adapun unsure-unsur yang dimuat dalam resensi karya sastra sebagai berikut.
1. Jenis karya sastra, seperti kumpulan puisi, novel, kumpulan cerpen, atau drama.
2. Novel atau kumpulan cerpen, resensinya akan mengulas tema, perwatakan atao penokohan, alur atau plot.
3. Kumpulan puisi, resensinya memuat pengalaman kebahasaan, pengalaman indraan, pengalaman nalaran, dan pengalaman manfaat.
4. Ulasan mengenai pengarang, baik asal usul, reputasi, hal-hal yang melatarbelakangi penulisan karya sastra it, dan karya-karyanya yang lain.
5. Pembaca yang setuju.
Menulis resensi cerita pendek berarti mengungkapkan pemahaman anda mengenai isi sebuah cerpen. Adapun pembahasannya meliputiokoh-tokoh beserta perwatakannya, setting, tema, amanat, dan nilai-nilai hidup yang terkandung di dalamnya serta gaya bercerita perorangannya. Kita juga dapat menyodorkan kepada pembacaletak keindahan atau hal yang menarik dari cerpen tersebut, yang membuat pembaca patut membacanya juga.

Bacalah resensi buku nonfiksi berikut ini!
Kawin Paksa Pertama dalm Roman Indonesia
Judul Buku : Azab dan Sengsara
Pengarang : Merari Siregar
Penerbit : Blai Pustaka
Tahun Terbit : 1918
Roman “Azab dan Sengsara” karya Merari Siregar merupakan kritik tak langsung terhadap berbagai adat dan kebiasaan buruk yang tidak sesuai lagi dengan perkembangan zaman modern. Roman ini adalah roman pertama yang mengupas masalah kawin paksa yang kemudian menjadi tema yang selalu menarik dikemukakan dalam roman-roman Indonesia.
Dalam roman ini diceritakan nasib buruk seorang gadis yang bernama Mariamin yang tidak jadi menikah dengan Aminuddin yang dicintainnya karena orang tua Aminuddin tidak setuju bermantukan Mariamin yang miskin.
Sebenarnya orang tua Mariamin dulunya kaya raya, tetapi karena keserakahan ayahnya Datuk Baringin, mereka akhirnya jatuh melarat. Ketika Datuk Baringin meninggal, ia meninggalkan anak istrinya dalam keadaan miskin dan sengsara. Mariamin kawin dengan Kasibun yang ternyata sudah beristri dan berpenyakit kotor pula. Akhirnya Mariamin meninggal dalam kesengsaraan.
Meskipun Roman ini bercerita tentang kehidupan modern, gaya dan komposisi roman ini tak jauh berbeda dengan hikayat-hikayat lama.situasi kejiwaan tokoh-tokohnya kurang mendapat perhatian yang serius dari pengarangnya. Dalam setiap kesempatan, pengarang menyuruh para pelakunya untuk memberikan nasehat berpanjang-panjang sehingga timbul kesan mau menggurui pembaca.
Sebagai roman yang pertama dalam kesusastraan Indonesia, kita perlu bangga atas keberanian Merari Siregar mengemukakan idenya tentang kawin paksa.
Sayangnya, pada akhir cerita tujuan pengarang yang ingin mengadakan pembaharuan tidak tercapai karena yang tetap menang adalah orang tua sebagai pemegang adat, sedangkan anak-anak muda tidak berani menentang adat.
Sumber : Yuniar, Dra. Ayuni dan Drs.Widodo Utomo:1994:38

Tidak ada komentar:

Posting Komentar