Selasa, 23 November 2010

BAB II Metode Riset

BAB II

Landasan teori

Menurut Kotler (2002) dalam meningkatkan persaingan masing-masing perusahaan harus dapat memenangkan persaingan tersebut dengan menampilkan produk yang terbaik dan dapat memenuhi selera konsumen yang selalu berkembang dan berubah-ubah.
Kotler (1997), kepuasan konsumen adalah perasaaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (hasil) sesuatu produk dengan harapannya.
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang (responden) terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Sugiyono, 2004).

Variabel yang dapat digunakan
1. Variabel yang dapat dijadikan variabel bebas
- Motivasi (X1)
- Persepsi (X2)\
- Sikap (X3)
- Pembelajaran (X4)
Variabel terikat (Y) keputusan membeli
Y = X1+X2+X3+X4
Keputusan membeli = motivasi+persepsi+sikap+pembelajaran
2. Variabel yang dapat dijadikan variabel bebas
- Kualitas pelayanan (X1)
- Keandalan (X2)
- Ketanggapan (X3)
- Keyakinan (X4)
- Empati (X5)
- Keberwujudan (X6)
Variabel terikat (Y) kepuasan konsumen
Y = X1+X2+X3+X4+X5+X6
Kepuasan konsumen = kualitas pelayanan+keandalan+ketanggapan+keyakinan
+empati+keberwujudan

Hipotesis
Suatu data dapat dikatakan berpengaruh signifikan, apabila nilai t-hitung dengan signifkan 5%. Berikut adalah hasil yang dapat diperoleh.
• Pada variabel (X1) yaitu motivasi diperoleh t-hitung sebesar 2.106 lebih besar dari nilai t-tabelnya 1.972. Yang artinya pada variabel motivasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli.
• Pada variabel (X2) yaitu persepsi mempunyai t-hitung sebesar 5.675 lebih besar dari nilai t-tabelnya 1.972. Yang artinya variabel persepsi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan untuk membeli.\
• Pada variabel (X3) yaitu sikap mempunyai t-hitung sebesar 3.917 labih besar dari nilai t-tabelnya 1.972 Yang artinya pada variabel sikap juga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen untuk membeli.
• Pada variabel (X4) yaitu pembelajaran mempunyai t-hitung sebesar 2.981 lebih besar dari nilai t-tabelnya 1.972. Yang artinya pada variabel pembelajaran pun mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen dalam membeli.41
Dan suatu data juga dapat dikatakan mempunyai pengaruh yang signifikan apabila nilai p lebih kecil dari 0.05 Berikut adalah hasil yang dapat diperoleh.
• Pada variabel (X1) yaitu kualitas pelayanan mempunyai nilai p sebesar 0.00 lebih kecil dari 0.05 yang artinya variabel kualitas pelayanan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen.
• Pada variabel (X2) yaitu keandalan mempunyai nipali p sebesar 0.002 lebih kecil dari 0.05 yang artinya pada variabel keandalan mempunyai pengaruh yang signifikan tehadap kepuasan konsumen.
• Pada variabel (X3) yaitu ketanggapan mempunyai nilai p sebesar 0.159lebih besar dari 0.05 yang artinya pada varibel ketanggapan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen.
• Pada variabel (X4) yaitu keyakinan mempunyai nilai p sebesar 0.192 lebih besar dari 0.05. yang artinya pada variabel keyakinan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kosumen.
• Pada variabel (X5) yaitu empati diperoleh nilai p sebesar 0.001 lebih kecil dari 0.05. yang artinya pada variabel empati terdapat pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen
• Pada variabel (X6) yaitu keberwujudan diperoleh nilai p sebesar 0.056 lebih besar dari 0.05 yang artinya pada variabel keberwujudan tidak berpengaruh signifikan terhadap kepuasan konsumen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar